Foto property http://en.humanrights-iran.ir/news-19370.aspx
ROHINGYA BERDUKA
Oleh Muhammad E. Irmansyah
bau anyir menyengat
anyir darah yang mengalir
karena lehernya disembelih
cara sembelih sadis
lebih sadis dari potong hewan kurban
bau gosong menyengat
gosong hangus pekat
karena tubuhnya dibakar
cara bakar sadis
lebih sadis dari bakar kotoran sampah
darah mengalir di bumi banyak pagoda
tubuh gosong di bumi banyak biksu budha
sudah ditembak lalu ditusuk tusuk
diberondong peluru militer penuh nafsu
dengan hasutan dan dorongan biksu durjana
darah siapa yang mengalir di tanah pagoda
tubuh siapa yang hangus di tanah penuh biksu
darah dan tubuh saudara saudara kita seiman
darah dan tubuh saudara kita sesama manusia
saudara saudara kita yang berhasil lari
lari dari kejaran militer Myanmar
mereka terpaksa nyemplung kelaut
gunakan perahu penuh sesak
tak tentu arah berlari ketakutan
dicekam bara iblis kebencian
orangtua lemah tak berdaya
bayi bayi mungil
para perempuan tak perkasa
mereka semua lari mengungsi
mereka dibasmi, dihabisi dengan keji
disiksa, dibunuh tanpa nurani
gadis gadis cantik diperkosa sebelum disembelih
siapa mereka itu
mereka saudara saudara kita seiman dan sejiwa
mereka saudara kita sesama makhluk Tuhan
didalam pesta kebengisan
penuh kebencian
sang pemenang nobel perdamaian
cuma bisa menatap kejamnya pembunuhan
cuma diam tak mau mencegah
cuma diam tak mau hentikan kebiadaban
darah mereka
yang muncrat di Rohingya
sampai ke tanah kita Indonesia
wajah kita terlumuri darah muslim Rohingya
akankah kita diam saja?
cuma sibuk berdakwah sesama muslim
di Indonesia saja?
jangan cuma berdalih berdakwah
tapi diam manakala melihat kebengisan
Billahi Fii Sabilil Haq
Tangerang 7 September 2017
@mei