Monday, March 21, 2016

SEEKOR RAJAWALI


                Picture property The Zoom, an ilustration.                                                          
PICTURE property The Zooom, an ilustration.

Selengkapnya : http://fiksiana.kompasiana.com/muhammad_e_irmansyah/tiba-tiba_569ed403b07a61fb041ce04                                               

PICTURE property The Zooom, an ilustration.

Selengkapnya : http://fiksiana.kompasiana.com/muhammad_e_irmansyah/tiba-tiba_569ed403b07a61fb041ce041
 SEESEEKOR RAJAWAL
SEEKOR RAJAWALI
Karya Ismail Sofyan Sani*

aku melihat seekor rajawali
terbang diatas seribu pulau
membongkar seribu rahasia
menukik lurus dengan gaduh suara
mengiriskan kuku setajam pisau
walau kawanan srigala tak suka
karena terusik mencari mangsa


aku saksikan seekor rajawali
terbang di atas tembagapura
melintas di atas masela
hinggap di tepi laut jakarta
lelehkan rahasia dimana saja
walau kawanan srigala jadi murka
siapkan jerat membungkam suara


aku dengar suara seekor rajawali
gaduhnya buat kumengerti segala
cerita tentang srigala dasamuka
dan para srigala melelang belantara
menjual gelondongan tanpa matematika
menancapkan pondasi sorga keluarga
membangun neraka bagi penghuni rimba


kini rajawali itu terpojok di sudut rimba
dihujat dan dimaki kawanan srigala
kerbau, ular, orang utan ikut mencerca
kuyakin rajawali tak akan berhenti bicara
setidaknya banyak ia cerita tentang dusta
kupercaya gaduhnya memang sengaja
agar gaungnya merambah kemana mana 


tetaplah menjadi rajawali
karena sedikit sekali yang berani
kau menyadarkan kami tak lagi tertipu
pada segala janji dari cinta yang semu
dan aku pun jadi waspada
pada yang bernama srigala.


cimanggis 20 maret 2016

*Ismail Sofyan Sani adalah penyair dan sutradara senior. 


                       Foto: Ismail Sofyan Sani

Sunday, March 13, 2016

Ini Dia! Yang Dibelakang Rizal Ramli

http://m.kompasiana.com/muhammad_e_irmansyah/ini-dia-yang-dibelakang-rizal-ramli_56e39d87397b61250f2e8705

VACUM CLEANER 100





Di Dzolimi "VACUM CLEANER 100"
Karya Muhammad E Irmansyah 


Engkau disana,
aku disini.

Amin, Aamin, Amiin, Aamiin.





Arti kata “Amin, Aamin, Amiin, dan Aamiin”

Di kehidupan sehari-hari, seperti contoh kecil di dalam pesan singkat (SMS), kita seringkali menjumpai tulisan “Aamiin”Bahkan tadi pagi ketika buya menjadi Imam shalat subuh berjamaah mendengar ma'mun dibelakang mengucapkan kata "Amin" أمن  setelah saya mengakhiri bacaan surah Al Fatihah.

Kata Aamiin diucapkan ketika kita mendengarkan do’a orang lain. Dimana kata tersebut bermakna sebuah permintaan kepada Allah semoga do’a yang diucapkan tersebut diijabbah oleh Allah. 
Nah, sekarang apa jadinya kalau kata Aamiin yang kita ucapkan/tuliskan tersebut tidak sesuai dengan lafaznya? Tentu maknanya akan berbeda bukan? Sekarang mari kita simak arti kata Amin, Aamin, Amiin, dan Aamiin. Dalam membaca Aamiin kita harus memanjangkan a (alif) dan memanjangkan min, apabila tidak demikian akan menimbulkan makna yang berbeda.  

Dalam Bahasa Arab ada empat perbedaan kata “Aamiin” yaitu:
1. Amin أمن (alif dan mim sama-sama pendek), artinya Aman, Tentram.
2. Aamin آمن  (alif panjang & mim pendek), artinya Meminta Perlindungan Keamanan.
3. Amiin أمين  (alif pendek & mim panjang), artinya Jujur Terpercaya
4. Aamiin آمين (alif & mim sama-sama panjang), artinya Ya Allah, Kabulkanlah Do’a Kami.

Keempat arti kata di atas semuanya bermakna baik, tapi tujuan kita mengucapkan kata tersebut untuk apa sudah benar atau belum
Jadi, tempatkanlah kata-kata tersebut sesuai dengan tujuannya, karena apabila tinggal satu huruf atau salah penulisan satu huruf saja akan mengandung arti yang berbeda.
Sehabis membaca surah Al Fatihah ucapkan  آمين  Aamiin.

Tidak jarang juga kita menjumpai penulisan kata Aamiin tersebut seperti “Amien”. Arti kata yang satu ini sebisa mungkin dihindari, karena kata “Amien” yang lazim dilafadzkan oleh penyembah berhala (Paganisme). 

Billahi fii sabilillah haq

MEI, 4 Jumadil Akhir 1437 H (13 Maret 2016 M)

Tuesday, March 01, 2016

HAI MENTERI PENGECUT


                     Gambar Ilustrasi Wayang Kulit
               

HAI MENTERI PENGECUT!
Karya Muhammad E. Irmansyah

katanya kami rakyat,
katanya kami punya masa depan,
katanya kami bangsa yang besar,
katanya kami bangsa terhormat,
katanya kami berdaulat,
katanya kami punya negara yang alamnya kaya,

tapi koq suara kami seolah tak didengar?
tapi koq suara kami suka engkau plintir?
aku kemarin dengar ada menteri berkoar,
katanya ada menteri atasannya yang suka bohongi rakyat,
aku kemarin dengar ada menteri berkoar,
katanya ada rakyat di pulau di Indonesia bagian timur juga suka bohong,
............................
rakyat di pulau itu tetap mendengar,
apapun ocehanmu wahai birokrat,
rakyat di pulau itu juga mendengar,
bahwa engkau ingin kuras laut kami,
rakyat di pulau itu juga mendengar,
bahwa engkau ingin manipulasi suara kami,

rakyat di pulau itu tahu,
bahwa engkau adalah menteri tanpa koordinasi dengan menkonya, 

hai menteri....,
tidakkah kau sadar bahwa umur dan jabatanmu hanyalah titipan Ilahi?
laksana kanvas lukisan yang putih,
kau torehkan warna merah dan hitam diatasnya,


seorang penyair berkata,
"kau hidup dalam khianat, terpental dari sejarah,
sirna dari ingatan, terlahir dan mati sia sia.....,
kalau kau tak peduli,
kau sia-siakan harapan kami,
kalau miskinkan kesempatan kami,
kalau kau berbohong,
itu artinya kau bunuh masa depan kami"
................
hai menteri pengecut!
mulutmu kecut!

hai menteri, kami tidak akan beringsut!
hai menteri, kami tidak takut!
hai menteri penakut!
kau seolah tanpa dosa,
padahal engkaulah gudang dosa dan seteru kami.

bintaro, 21 jumadil awal 1437 h, 1 maret 2016 m.