Tuesday, February 16, 2016

"ORANG SAKIT"


Kubaca puisi bang *Ismail Sofyan Sani tentang SEBUAH BANGSA.  Dia bilang..., "aku terjebak dilahirkan tanpa nama tanpa takdir", lalu dia bilang lagi, "aku terjebak dilayarkan tanpa arah tanpa tujuan", lalu dia bilang lagi, "aku terjebak dibesarkan tanpa awal tanpa akhiran"....., dan dia juga bilang, "sebuah bangsa berlayar di luas samudera bersama kapal dengan banyak nakhoda sebagian darinya pembajak dan perompak".

Kukirim kata-kata ini padanya:

"ORANG SAKIT"
Karya Muhammad E. Irmansyah

Orang sakit.....,
tapi tanpa rasa nyeri.
Otaknya terhimpit.....,
bikin suasana ngeri.

Orang-orang yang konon terpelajar,
saling sikut, saling otot-ototan.
Orang yang sudah diajar,
harusnya pakai akal pikiran.

Orang-orang berbondong-bondong.
Orang-orang bersombong-sombong.
Orang-orang berkinclong-kinclong.
Orang-orang berbohong-bohong.
Orang-orang bersongong-songong.
Orang-orang berbolong-bolong.
Orang-orang berkosong-kosong.
Orang-orang bermonyong-monyong.
Orang-orang saling dorong.
Orang-orang saling todong.
Orang-orang saling potong.

Tapi kenapa jadi begini?
Siapa buat semua ini?

Dulu, ketika ku kecil koq tidak begini?
Masih kulihat nenek tua diberi duduk di metro mini.
Tak kulihat banjir tiada henti.
Tak ada penjual beras plastik.
Tak terdengar di mahkamah agung korupsi pejabat berbatik.

Kini, semuanya terbalik.....,
orang-orang kena pasal delik.
Pagi di lantik,
sore hari rumahnya jadi cantik.

Nenek tua sakit bergelayutan di metro mini dibiarkan berdiri,
padahal didepan nenek ada anak muda sedang duduk menikmati gadgetnya.
Kini sudah tidak ada gotong royong dalam kenduri,
Semua diatur penyelenggara acara yang tak mau kerja tanpa ada uangnya.

Kini, ozon sudah bolong.
Harta dalam tanah kosong melompong.
Bencana datang dan pergi.
Susul menyusul silih berganti.

Semua gunakan akal dan pikiran,
tapi mereka sakit.
Cinta mereka katakan,
tapi benci mereka menggigit.

Banyak orang gelap nurani,
banyak orang berlagak suci.
Mereka sehat tapi mereka sakit.

Jangan kuatir saudaraku,
semua ini sudah ada maksudNya.
Harus dihempas dulu,
untuk jadi obatnya.

Sangka baik saja kepadaNya,
seperti kisah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam diantara orang sakit.
Ya, ... mereka sakit qolbu nya,
disinilah peran orang yang tidak sakit.

Kita masih punya banyak teman-teman yang bukan pembajak,
yang bukan perompak dan juga tidak sakit. 
Bismillahirrahmanirrahim. 
Billahi fii sabilillah haq.

MEI, 7 Jumadil Awwal 1437 H, bertepatan tanggal 16 Februari 2016 M.

*Ismail Sofyan Sani, penyair dan sutradara senior

No comments:

Post a Comment