PEMUDA NAMA KAMI DAN TUANLAH
Puisi ini dibacakan secara koor oleh 250 teaterawan Jakarta Utara pada acara GONG BUDAYA 2012 tgl 23 desember 2012
di halaman Gelanggang Remaja Jakarta Utara.
pemuda nama kami
pembawa takdir masa depan bangsa
tuanlah penentu, penjaga takdir kami
apakah kami akan berdiri gagah
menjaga perbatasan dan ibu pertiwi
atau hidup dalam khianat, terpental dari sejarah
sirna dari ingatan, terlahir dan mati sia sia
pemuda nama kami
sehelai kanvas putih dan tuanlah pelukisnya
kami merah kalau tuan torehkan merah
kami hitam kalau tuan torehkan hitam
kami berwarna kalau tuan beri warna
pemuda nama kami
sebidang tanah subur dan tuanlah petaninya
tumbuh padi kalau tuan tanami padi
jadi bunga kalau tuan tanami bunga
tumbuh liar kalau tak tuan urus
kerontang karena tak tuan sirami
maka kami akan tumbuh jadi benalu
ilalang kering atau puteri malu
pemuda nama kami
sebongkah logam dan tuanlah pandai besinya
bisa jadi silet, jadi pisau, jadi sangkur
jadi bedil jaga negara, jadi segala yang tuan mau
kalau tuan tak tanggap guna kami
membiarkan kami tersia sia
kami akan teronggok dan berkarat
menyebar virus dan wabah titanus
melebar luka, menebar celaka
tuanlah pelukis, petani dan pandai besi itu
kalau tuan tak peduli, tuan sia siakan harapan kami
kalau tuan korupsi, tuan miskinkan kesempatan kami
kalau tuan berbohong, tuan bunuh masa depan kami
kalau tuan ingkar janji, tuan gilas hidup mati kami
dengan bom waktu di tangan kami jadi seteru
atau jadi pewaris tuan punya prilaku
tuanlah
tuan tak bisa bersikap pengecut mengaku tak berdosa
ketika kami terjebak dalam putus asa dan ketidakpastian
tak tahu arah pergi dan kemana pulang
ketika disergap polisi karena narkoba
menjadi pengantin dalam barisan teroris
berkeliaran jadi anggota geng motor di jalan raya
atau saling bunuh di tengah tawuran sesama
atau tak jadi apa apa
pemuda nama kami
dan tuanlah panutan bagi kami
karena tuan kami jadi segala
atau tak jadi apa apa
tuanlah
tuan bisa jadi sekutu
bahkan seteru bagi kami.
cimanggis,
hari sumpah pemuda 28 oktober 2012
sehelai kanvas putih dan tuanlah pelukisnya
kami merah kalau tuan torehkan merah
kami hitam kalau tuan torehkan hitam
kami berwarna kalau tuan beri warna
pemuda nama kami
sebidang tanah subur dan tuanlah petaninya
tumbuh padi kalau tuan tanami padi
jadi bunga kalau tuan tanami bunga
tumbuh liar kalau tak tuan urus
kerontang karena tak tuan sirami
maka kami akan tumbuh jadi benalu
ilalang kering atau puteri malu
pemuda nama kami
sebongkah logam dan tuanlah pandai besinya
bisa jadi silet, jadi pisau, jadi sangkur
jadi bedil jaga negara, jadi segala yang tuan mau
kalau tuan tak tanggap guna kami
membiarkan kami tersia sia
kami akan teronggok dan berkarat
menyebar virus dan wabah titanus
melebar luka, menebar celaka
tuanlah pelukis, petani dan pandai besi itu
kalau tuan tak peduli, tuan sia siakan harapan kami
kalau tuan korupsi, tuan miskinkan kesempatan kami
kalau tuan berbohong, tuan bunuh masa depan kami
kalau tuan ingkar janji, tuan gilas hidup mati kami
dengan bom waktu di tangan kami jadi seteru
atau jadi pewaris tuan punya prilaku
tuanlah
tuan tak bisa bersikap pengecut mengaku tak berdosa
ketika kami terjebak dalam putus asa dan ketidakpastian
tak tahu arah pergi dan kemana pulang
ketika disergap polisi karena narkoba
menjadi pengantin dalam barisan teroris
berkeliaran jadi anggota geng motor di jalan raya
atau saling bunuh di tengah tawuran sesama
atau tak jadi apa apa
pemuda nama kami
dan tuanlah panutan bagi kami
karena tuan kami jadi segala
atau tak jadi apa apa
tuanlah
tuan bisa jadi sekutu
bahkan seteru bagi kami.
cimanggis,
hari sumpah pemuda 28 oktober 2012
Ismail Sofyan Sani
No comments:
Post a Comment